Sensor Biologi
Sensor biologi merupakan teknologi baru yang sedang
dikembangkan akhir-akhir ini.
sensor biologi dapat digunakan untuk pengukuran :
1. Sensor pengukuran molekul dan bimolekul : toxin,nutrient,pheromone.
2. Sensor pengukuran tingkat glukosa, oksigen dan osmolitas
3. sensor pengukuran protein dan hormon.
Contoh : Pada internet dapat mengeluarkan bau bakso sebagaimana yang kita lihat di internet.
sensor biologi dapat digunakan untuk pengukuran :
1. Sensor pengukuran molekul dan bimolekul : toxin,nutrient,pheromone.
2. Sensor pengukuran tingkat glukosa, oksigen dan osmolitas
3. sensor pengukuran protein dan hormon.
Contoh : Pada internet dapat mengeluarkan bau bakso sebagaimana yang kita lihat di internet.
Biosensor sendiri didefinisikan sebagai suatu
perangkat sensor yang menggabungkan senyawa biologi dengan suatu tranduser.
Dalam proses kerjanya senyawa aktif biologi akan berinteraksi dengan molekul
yang akan dideteksi yang disebut molekul sasaran. Hasil interaksi yang berupa
besaran fisik seperti panas, arus listrik, potensial listrik atau lainnya akan
dimonitor oleh transduser. Besaran tersebut kemudian diproses sebagai sinyal
sehingga diperoleh hasil yang dapat dimengerti.
Prinsip
Kerja
Pada dasarnya
biosensor terdiri dari tiga unsur yaitu unsur biologi (reseptor biologi),
transduser, dan sistem elektronik pemroses sinyal. Unsur biologi yang umumnya
digunakan dalam mendesain suatu biosensor dapat berupa enzim, organel,
jaringan, antibodi, bakteri, jasad renik, dan DNA. Unsur biologi ini biasanya
berada dalam bentuk terimmobilisasi pada suatu transduser. Immobilisasi sendiri
dapat dilakukan dengan berbagai cara baik dengan (1) adsorpsi fisik, (2) dengan
menggunakan membran atau perangkap matriks atau (3) dengan membuat ikatan
kovalen antara biomolekul dengan transduser.
Untuk transduser, yang banyak digunakan dalam suatu biosensor adalah transduser elektrokimia, optoelektronik, kristal piezoelektronik, field effect transistor dan temistor. Proses yang terjadi dalam transduser dapat berupa calorimetric biosensor, potentiometric biosensor, amperometric biosensor, optical biosensor maupun piezo-electric biosensor. Sinyal yang keluar dari transduser ini kemudian di proses dalam suatu sistem elektronik misalnya recorder atau komputer.
Untuk transduser, yang banyak digunakan dalam suatu biosensor adalah transduser elektrokimia, optoelektronik, kristal piezoelektronik, field effect transistor dan temistor. Proses yang terjadi dalam transduser dapat berupa calorimetric biosensor, potentiometric biosensor, amperometric biosensor, optical biosensor maupun piezo-electric biosensor. Sinyal yang keluar dari transduser ini kemudian di proses dalam suatu sistem elektronik misalnya recorder atau komputer.
Aplikasi
1. Mengontrol kualitas makanan (mendeteksi kontaminasi
mikroba, menentukan kesegaran, analisis lemak, protein dan karbohidrat dalam
makanan.
2. Mendeteksi keberadaan pestisida
2. Mendeteksi keberadaan pestisida
3. Mengontrol penyakit : diabetes, kolesterol, jantung
dll
Ide Pengembangan
“ Health
camera “, ide yang berhubungan dengan
tingkat kesehatan makluk hidup, yang pada umumnya sulit diketahui dengan jelas
kondisi keadaanya. Kamera disini tetap pada fungsinya yaitu untuk menghasilkan
sebuah gambar dari hasil potretannya. Akan tetapi kamera dilengkapi dengan
sebuah sensor biologi dan sensor photoelekrik yang bisa mengidentifikasi
kondisi tubuh makhluk hidup. Dengan hal tersebut kamera dapat memberikan
informasi mengenai keadaan makluk hidup, jika makluk hidup tersebut mengalami
sakit, maka hasil dari foto tersebut akan membedakan bagian tubuh yang normal
dibanding dengan bagian yang mengalami sakit.
0 comments:
Post a Comment