TINJAUAN PUSTAKA
Hutan adalah sebuah
kawasan yang ditumbuhi dengan lebat oleh pepohonan
dan tumbuhan lainnya. Kawasan-kawasan semacam ini terdapat di
wilayah-wilayah yang luas di dunia dan berfungsi sebagai penampungkarbon dioksida (carbon dioxide sink),habitat hewan , modulator arus hidrologi ,
serta pelestari tanah, dan merupakan salah satu aspek biosfer bumi yang paling penting. Tetapi sayang kita
sulit untuk melestarikan dan menjaga hutan, terutama terjadinya kebakaran
hutan. Hal tersebut bisa terjadi dikarenakan dari banyak factor dari alam
maupun manusia.
Faktor yang bisa menyebabkan kebakaran hutan,
diantaranya adalah:
1. Cuaca Terik Pada Musim Kemarau
Salah satu faktor alam yang
menyebabkan terjadinya kebakaran hutan adalah cuaca yang terik pada musim
kemarau. Kejadian ini yang termasuk sering terjadi dihutan Indonesia khususnya
pada periode April hingga September. Cuaca yang terik menyebabkan pohon-pohon
menjadi kering terutama ilalang, ranting dan dedaunan dan ini sangat mudah
sekali terbakar.
2. Kecerobohan Manusia
Penyebab kebakaran hutan di
Indonesia tidak hanya karena faktor alam saja, melainkan juga karena faktor
kelalaian atau kecerobohan manusia. Menurut catatan, beberapa hutan terbakar
karena kelalaian manusia contohnya adalah lupa untuk mematikan api unggun
ketika berkemah atau membuang puntung rokok sembarangan (disekitar hutan).
3. Alih Fungsi Lahan
Penyebab lainnya yang membuat hutan
kita terbakar adalah alih fungsi lahan. Ini dilakukan oleh banyak perusahaan
yang membakar hutan untuk membuat pabrik, hal ini dilakukan karena berbiaya
jauh lebih murah dibandingkan menggunakan alat berat. Ini juga dilakukan
masyarakat sekitar untuk membuka lahan pertanian dengan cara membakar hutan.
Dampak yang akan terjadi, diantaranya adalah:
1. Menyebakan polusi dan pencemaran udara. Gas emisi yang
berupa karbon
terlepas ke udara, dan ini bisa membahayakan manusia
dan bahkan bisa menyebabkan kematian.
terlepas ke udara, dan ini bisa membahayakan manusia
dan bahkan bisa menyebabkan kematian.
2. Terjadinya pemanasan global.
3. Persediaan oksigen menjadi minim.
4. Terganggunya populasi Flora dan Fauna.
5. Suhu udara semakin panas dan lain-lain.
Kebakaran
hutan merupakan salah satu penyebab kerusakan hutan yang paling besar dan
bersifat sangat merugikan. Perbaikan kerusakan hutan akibat kebakaran
memerlukan waktu yang lama, terlebih lagi untuk mengembalikannya menjadi hutan
kembali. Oleh karena itu, kita perlu memperhatikan
menjaga kelestarian hutan di
Indonesia dan sebisa mungkin meminimalisir penyebab-penyebab kebakaran hutan
itu sendiri. Dari permasalah diatas, kami berpikir untuk membuat suatu alat
yang sekiranya mampu untuk meminimalisir terjadinya kebakaran hutan.
Alat ini bertujuan sebagai pendeteksi
dini kebakaran hutan, alat ini menggunakan 5 sensor, yaitu diantaranya sebagai
berikut:
1. Sensor
asap
Metode ini menggunakan sensor cahaya
(photoelectric censor). metode deteksi yang digunakan adalah cahaya. Apabila
sensor asap yang ada di dalam detektor kebakaran terhalang oleh adanya asap
yang ditimbulkan sekitar area hutan, maka sensor akan segera mendeteksi. Sensor
biasanya hanya peka pada asap yang pekat. Selama sensor belum benar-benar
terhalang oleh asap, sensor tidak akan mendeteksi.Jika sensor mendeteksi adanya
asap yang pekat maka sensor akan memberikan peringatan berupa bunyi atau alarm.
Metode ini bisa dilengkapi dengan perangkat seperti Smartphone yang bisa
mengetahui langsung kondisi hutan.
Jenis sensor asap diantaranya adalah
sensor Asap ICNE555. Jika sensor tersebut mendeteksi keberadaan asap
diudara dengan tingkat konsentrasi tertentu, maka sensor akan menganggap
terdapat asap di udara. Ketika sensor mendeteksi keberadaan asap maka
resistansi elektrik sensor akan turun. Di atas adalah rangkaian Sensor ICNE555.
2. Sensor suhu
Sensor suhu digunakan untuk merubah besaran panas menjadi besaran listrik yang dapat dengan mudah dianalisis besarnya. Sensor ini dapat mendeteksi gejala perubahan panas/temperature/suhu pada suatu dimensi atau ruang tertentu. Sensor suhu ini berguna untuk mendeteksi adanya di dalam kawasan hutan terlalu panas, dan terdeteksi adanya suhu panas akibat api yang menjalar.
Di samping ini adalah gambar sensor suhu, yaitu LM35
3. Sensor kelembaban udara dan tanah
Dengan luasnya area hutan untuk
mempermudah mendeteksi keadaan hutan, bisa dengan Kelembaban yang mendeteksi kondisi
cuaca pada suatu daerah. Sensor kelembaban tersebut
digunakan untuk membantu dalam proses pengukuran atau pendefinisian suatu
kelembaban uap air yang terkandung dalam udara, ataupun dalam tanah seperti
kondisi tanah yang kering pada musim kemarau. Sensor ini dilengkapi dengan
Smartphone yang bisa langsung mengetahui berapa persen kondisi terakhir suhu
dan tanah.
Dan ini adalah
gambar dari sensor kelembapan tanah SHT 75:
Sensor Kelembaban Udara DHT 11
4. Sensor gas
Sensor gas disini ditujukan untuk
mendeteksi adanya zat kimia yang bisa membahayakan hutan seperti kebakaran hutan
seperti cairan bensin dan lain-lain zat kimia yang mudah terbakar, dengan
sensor ini kita juga bisa mendeteksi senyawa gas akibat kebakaran hutan
seperti polutan yang mengandung karbonmonoksida, hidrokarbon, nitrooksida, dan
lain-lain yang tidak baik bagu pernapasan udara. Gambar jenis sensor gas TGS2610.
5. Sensor satelit dan Wireless
Sensor ini berfungsi untuk
memonitoring keadaan dari atas, mendeteksi adanya Titik Panas atau Hotspot yaitu Indikator Kebakaran hutan yang mendeteksi suatu lokasi yang memiliki suhu
relatif lebih tinggi dibandingkan suhu disekitarnya, dan lokasi yang sangat
rentan terbakar. Di bawah ini gambar satelit :
Dengan metode ini kita bisa
memonitoring hutan di Indonesia dan tidak mempermasalahkan luas hutan karena
dengan sensor ini kita bisa melihat secara strategis letak dan kondisi di dalam
hutan. Di bawah ini sistem monitoring keadaan hutan di Indonesia :
Referensi
http://yulianto.student.umm.ac.id/download-as-pdf/umm_blog_article_43.pdfhttp://www.sharemyeyes.com/2013/05/sensor-gas.htmlhttp://do-stupid-things.blogspot.com/2010/05/sensor-kelembaban-humidity-and-moisture.htmlhttp://sensor-suhu.blogspot.com/2013/02/jenis-sensor-temperature-suhu.htmlhttp://nurcahyanto88.wordpress.com/2011/03/30/spesifikasi-beberapa-sensor-satelit/